Pasanganku Selingkuh
Rilfriends, apakah kamu pernah mencintai seseorang sangat dalam namun berujung pada pengkhianatan? Padahal kamu sudah sangat berharap bahwa komitmen akan berujung pada kesetiaan dan keseriusan untuk hidup bersama hingga akhir hayat. Nyatanya, tidak semua hubungan mendapat kesempatan untuk happily ever after, ada banyak hubungan yang kandas ditengah jalan dan terjebak dengan hadirnya orang ketiga.
Shrout dan Weigel (2017) menyebutkan faktor lingkungan sosial, keinginan mencari pasangan sempurna, munculnya perbedaan pendapat, permasalahan finansial, ataupun merasa sulit untuk hanya berkomitmen dengan satu orang dapat menjadi alasan perselingkuhan terjadi. Saat alasan perselingkuhan telah diwujudkan dalam tindakan, kesakitan dan luka pengkhianatan sangat berdampak tidak hanya bagi pasangan sebagai korban namun juga keluarga.
Sebagai korban, kesulitan untuk melepas pasangan yang berkhianat juga menjadi dilema. Bila memutuskan untuk memaafkan dan tetap bersama, tanpa ada jeda untuk beradaptasi dengan kondisi yang pernah terjadi dapat semakin menambah luka yang muncul. Namun, terkadang kondisi bersama kembali seringkali hadir bukan karena cinta, namun kesulitan untuk melepas diri secara mandiri pada pasangan yang telah bergantung selama bertahun-tahun.
Secara ilmiah saat perselingkuhan terjadi, hormon dopamin dan oksitosin pada diri korban akan sangat terganggu. Rilfriends dapat mengalami ketidaknyamanan, kehilangan kedekatan emosional dengan pasangan, tidak bahagia, menurunnya kualitas tidur, dan tidak nafsu makan. Dunia serasa tidak sedang baik-baik saja, bahkan kadang diperparah dengan sulitnya menemukan support system yang tepat. Kehilangan pasangan, tidak menemukan dukungan, dan diharuskan untuk berjuang seorang diri apabila tidak ditangani dengan baik dapat berakibat pada munculnya Post-Infidelity Stress Disorder (PISD) ataupun Post Traumatic Stress Disorder (PTSD).
Memutuskan memaafkan pasangan, terkadang tidak sesederhana memaknai dengan berdamai pada keadaan. Luka yang telah hadir akan menimbulkan persepsi bahwa diri tidak cukup baik dan timbul perasaan bersalah bahwa penyebab pasangan tidak setia adalah diri tidak cukup baik seperti saat awal berhubungan. Perasaan tidak layak dicintai, tidak berharga, dan persepsi akan menjadi aib keluarga besar seringkali hadir hingga sulit untuk kembali memulihkan kepercayaan diri dan kebermaknaan diri seperti semula. Banyak pertentangan, perdebatan dalam diri muncul, bahkan hal ini dapat mempengaruhi kepuasan saat menjalin hubungan seksual dengan pasangan. Hubungan tidak terasa sama lagi seperti sedia kala sebelum permasalahan ketidaksetiaan muncul di permukaan.
Pada anak korban perselingkuhan, perubahan interaksi oleh orang tua akan sangat terasa dan berdampak pada masa depan. Psikolog klinis, Ana Nogales menyebutkan bahwa saat anak mengetahui bahwa orang tua berselingkuh, akan lebih sulit untuk memiliki kepercayaan pada hubungan dan pasangan. Respon marah, kecewa, sedih, tidak menerima, dan menjauh dari orang tua akan muncul dalam jangka pendek sebagai bentuk penyangkalan tentang kondisi yang terjadi. Bila tidak ditangani dengan baik, secara jangka panjang, bayangan akan pengkhianatan dan mudahnya memilih tidak setia akan mempengaruhi pembentukan kepercayaan dan keputusan untuk menjalin romansa.
Urgensi untuk menjangkau profesional seperti konselor @rilis_mi sangat dibutuhkan karena kompleksitas permasalahan. Rilfriends akan dibantu untuk pulih dari luka, memahami permasalahan dengan sudut pandang baru, memiliki support system, dan ruang aman untuk bercerita tanpa perlu merasa malu.
Selama sesi berlangsung secara bertahap Rilfriends akan dibantu untuk mendamaikan perang batin sebagai dampak luka perselingkuhan. Adanya pertanyaan, tuduhan, rasa menyalahkan, dan keraguan pada kebermaknaan diri akan dibantu dengan mencoba perlahan memahami pokok permasalahan, menumbuhkan kembali kepercayaan diri, mengatasi hilangnya kepercayaan pada orang lain, dan bagaimana bertahan hidup selepas permasalahan berlalu. Jangan ragu untuk mengontak @rilis_mi via Direct Message (DM), konselor kami akan membantumu.
Foto: gettyimages