Power Struggle in Relationships

“Katanya cinta itu harus setara? Tapi kenapa dia nggak bisa memahami apa yang aku mau?”

“Katanya kalau menikah, permasalahan harus didiskusikan bersama. Tapi kenapa dia selalu yang mengambil keputusan?”

“Aku merasa dia memiliki banyak kesamaan denganku, tapi kenapa akhirnya tetap ada pertengkaran saat kita bersama?”

Memilih pasangan hidup untuk bersama dalam suka duka, seringkali didasarkan pada banyaknya kesamaan antara kedua belah pihak. Harapannya adalah dalam pernikahan akan mampu menghindari konflik, hadir kebahagiaan, rasa nyaman, dan rasa terlindungi. Momen-momen ini biasanya hadir di awal pernikahan dan disebut dengan fase honeymoon. Namun, seiring berjalannya waktu, fase honeymoon juga membantu Rilfriends mengetahui kebiasaan-kebiasaan dan sisi lain dari pasanganmu.

Bersama pasangan dalam jangka lama dan mengenali sisi baru pasangan, tidak terhindarkan untuk hadirnya negative power struggle. Sebanyak apapun kesamaan yang dimiliki, suatu saat juga akan berakhir dengan ketidaksepakatan pada suatu hal. Apabila belum cukup siap menerima fakta tersebut, konflik dan pertengkaran seringkali hadir sebagai hasil dari ketidaksepakatan dan keinginan untuk mendominasi hubungan.

Dalam hubungan, sebenarnya wajar apabila ada ketidaksetujuan atau pertentangan terkait perbedaan sudut pandang. Tetapi jika Rilfriends merasa bahwa pertengkaran sulit untuk mencapai kompromi, coba amati ciri-ciri berikut untuk membantumu melihat apakah Rilfriends sedang mengalami negative power struggle:

1. Rilfriends kesulitan memahami sudut pandang yang dimiliki pasangan untuk proses pengambilan solusi
2. Pasangan akan mengungkit kembali permasalahan di masa lalu, dan menjadikannya alasan untuk membuat Rilfriends merasa bersalah hingga berakhir pada hadirnya kompromi
3. Pasangan mendominasi dalam hubungan termasuk dalam semua aspek pengambilan keputusan tanpa menanyakan pendapat atau pemikiran yang Rilfriends miliki
4. Mulai merasa tidak nyaman saat berkomunikasi, sehingga keintiman hubungan mulai berkurang

Suatu hubungan yang memiliki ciri-ciri tersebut perlu untuk dilakukan konsultasi dengan profesional yakni konselor profesional. Konselor akan membantu untuk memahami emosi dan mengkomunikasikan kebutuhan yang seringkali tidak dapat diungkapkan karena ketidakberdayaan dan ketidaktahuan tentang bagaimana awal untuk memulai. Apabila muncul keraguan untuk melibatkan peran profesional dalam hubungan asmaramu, coba lakukan beberapa penanganan pertama berikut:

1. Apabila kamu merasakan emosi marah dan tidak suka dengan pasangan, hindari untuk dikontrol oleh rasa itu. Lakukan pernapasan berulang, hingga Rilfriends merasa cukup tenang
2. Mengingat kembali alasan-alasan mengapa hubungan terjadi seperti kebaikan pasangan, komitmen untuk bersama, maupun pengorbanan yang telah dilakukan
3. Menurunkan ekspektasi akan kesempurnaan dan sisi diri yang diharapkan hadir pada pasangan
4. Keterbukaan untuk mencari pendapat rasional dan validasi terkait sudut pandang yang diambil oleh pasangan

Apabila penanganan pertama tidak dapat membantumu menyelesaikan konflik dengan pasangan. Sangat disarankan untuk mencoba membuat janji dengan konselor baik dalam bentuk konseling individu maupun couple counselling. Pada sesi konseling individu, konselor @rilis_mi akan membantumu mengatasi kemungkinan terburuk dari hadirnya negative power struggle yaitu perceraian. Bersama profesional akan memberimu kesempatan untuk memiliki hubungan komunikasi lebih baik, pemapahaman untuk menerima ketidaksempurnaan pasangan, dan membagi peran secara adil antara dua belah pihak. 

Alternatif lain hadir dalam bentuk couple counselling. Mayoritas pasangan yang terlibat konflik melaporkan peningkatan dalam hubungan karena menemukan akar permasalahan, pola yang memicu terjadinya konflik, regulasi emosi, dan kesadaran diri terkait bagaimana Rilfriends mampu berempati pada sisi lain dari pasangan yang tidak diharapkan hadir. Bantu dirimu dan pasanganmu untuk menemukan kebahagiaan dalam pernikahan, booking jadwal melalui website ataupun kontak Direct Message (DM) @rilis_mi.

Foto: Shutterstock