FoMO (Fear of Missing Out)
Hai, Rilfriends! Setelah pandemi mereda, rasanya sudah tidak sabar ya untuk mulai bertemu teman dan melakukan hal baru. Namun, tahukah kamu dampak yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19?
Dilansir berdasarkan UNICEF (2021), terdapat satu dari tujuh remaja berusia 10-19 tahun terdiagnosis gangguan mental. Sementara, di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah merilis pernyataan bahwa terdapat peningkatan kecemasan sebesar 63% dan depresi sebesar 66% dikarenakan hadirnya pandemi.
Pandemi menghadirkan ketidakpastian dan ketidaknyamanan karena perubahan di sektor pendidikan, pekerjaan, dan sosial membuat peningkatan aktivitas pada penggunaan media sosial (medsos) dengan tujuan untuk menebus keterbatasan akses fisik selama pandemi.
Fenomena ini menghadirkan Fear of Missing Out (FoMO). FoMO merupakan sindrom yang dapat menyerang dengan menghadirkan rasa takut karena tertinggal dengan orang lain sehingga selalu mencoba untuk mengikuti tren kapanpun dan di manapun.

FoMO hadir melalui dua proses yaitu munculnya persepsi tertinggal dari orang lain, diikuti dengan perilaku kompulsif untuk tetap terhubung secara sosial. Australian Psychology Society (APS) melaporkan bahwa remaja 50% lebih rentan mengalami F0MO, dibandingkan dengan kelompok dewasa yang memiliki nilai signifikan 25%.
Orang yang mengalami FoMO akan memiliki karakteristik keingintahuan tinggi untuk selalu mengikuti tren, gosip, dan pencapaian orang lain. Ketidaknyamanan apabila tertinggal akan membuat orang yang memiliki FoMO – menghabiskan lebih banyak uang, usaha, dan mengalokasikan waktu untuk menebus kegagalan tersebut.
Hadirnya obsesi untuk menyamai orang lain dan mengetahui setiap hal baru memunculkan overscheduling (keinginan untuk selalu hadir di berbagai situasi dan waktu). Apabila hal ini hadir dalam jangka lama, dapat berimbas pada kesehatan mental, aspek sosial, waktu tidur, performa akademik, produktivitas, bahkan mengarah pada physical well-being (kesehatan fisik).

Meminimalisir hadirnya FoMO sebagai dampak pandemi, Rilfriends dapat mencoba dengan menggunakan konsep Joy of Missing Out (JoMO). Kebalikan dari FoMO, JoMO memiliki konsep agar individu mampu menikmati setiap momen dalam hidupnya tanpa merasa khawatir – walaupun tidak mengikuti apa yang sedang tren saat ini.
JoMO mengajak orang untuk menyadari tentang kondisi “di sini” dan “sekarang”, serta belajar untuk menerima emosi dan fokus pada diri untuk menemukan kebahagiaan dengan apa yang dimiliki saat ini. Namun, yang perlu diingat konsep ini bukan berarti menolak segala bentuk ketidaknyamanan yang sedang dirasakan.
JoMO akan mengajak kamu untuk memahami kondisi sekarang dengan memahami perasaan yang hadir tanpa mencoba menghakimi. Nah, setelah kamu siap, coba mulai dengan memahami perlahan sebelum menjawab pertanyaan ini ya.
- Manakah yang kamu pilih, lebih suka melakukan aktivitas yang dilakukan oleh teman atau tidak menjadi masalah bila tidak menjadi bagian dari sebuah kelompok?
- Apabila kamu memilih yang pertama, coba renungkan kembali. Apakah aktivitas tersebut dapat kamu lakukan dalam beberapa minggu mendatang?
- Apabila kamu memilih kedua, apakah kelompok tersebut menjadi pilihan satu-satunya untuk membuat kamu merasa bahagia dan dihargai?
- Apa perasaan yang muncul saat kamu memilih diantara kedua pilihan tersebut?
Memilih untuk mengikuti konsep JoMO tidak sesederhana menjauhi akses ke medsos yang mengakibatkan orang cenderung menjadi FoMO. Setelah memahami perasaan yang muncul, disarankan untuk mengenali perasaan dan memberikan nama untuk mencoba mengenali lebih mendalam mengapa perasaan tersebut menjadi sebuah hal yang dominan dibanding jenis emosi yang lain.

Apabila kamu sudah mengenali bentuk emosi yang muncul, berikutnya kamu akan dihadapkan pada tahap untuk mengenali apa yang dapat membuat kamu bahagia. Tahap ini akan menghadirkan pertanyaan terkait apa yang kamu butuhkan, momen apa yang dapat membuatmu bahagia, kapan waktunya kamu perlu untuk beristirahat, dan bagaimana mengingatkan diri kamu bahwa perlu kembali mensyukuri setiap momen dan orang-orang yang telah hadir dan menerima tanpa menghakimi perjuanganmu.
Namun, bila Rilfriends masih merasa kesulitan untuk melakukan konsep JoMO seorang diri, konselor kami akan dengan senang hati membantu kamu – cukup dengan hubungi @rilis_mi via Direct Message (DM) untuk atur jadwal sesuai dengan ketersediaan kamu.
Foto: BuzzFeed